Syaratsyarat Kalimat Efektif 1. Kesepadanan struktur 2. Keparalelan bentuk (Paralelisme) 3. Ketegasan makna 4. Kecermatan penalaran 5. Kehematan kata 6. Kelogisan bahasa 7. Kepaduan gagasan Ciri-ciri dan Tujuan Kalimat Efektif Kesalahan Penggunaan Kalimat Efektif yang Sering Terjadi 1. Contoh pada teks pidato 2. Contoh pada teks berita 3.
Bagaimana cara menulis kalimat efektif dalam bahasa Indonesia? Simak penjelasan lengkapnya di artikel berikut ini! — Apakah kamu pernah menemukan tulisan yang kalimatnya bertele-tele? Kemudian setelah membaca tulisan tersebut, kamu malah pusing sendiri dan tidak memahami inti pesan yang ingin disampaikan oleh penulisnya. Nah loh! Kalau begitu, tandanya kalimat yang digunakan dalam tulisan tersebut tidak efektif, tuh! Memang sih, membuat kalimat bukanlah hal yang sulit. Namun, apakah kalimat yang kamu tuliskan berhasil menyampaikan informasi yang ingin disampaikan? Ada berbagai jenis kalimat yang digunakan untuk menuliskan sebuah gagasan dalam bahasa Indonesia, salah satunya yaitu kalimat efektif yang akan menjadi pembahasan kita kali ini. Apa itu kalimat efektif? Bagaimana caranya agar kita tahu bahwa kalimat tersebut adalah kalimat efektif? Supaya gak bingung lagi, mari kita bahas bersama-sama! Pengertian Kalimat Efektif Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan sesuai dengan yang diharapkan oleh penulis atau pembicara. Suatu kalimat dapat dikatakan efektif jika si penerima pesan dapat menyampaikan kembali gagasan, pesan, perasaan, ataupun pemberitahuan sebagaimana yang dimaksud oleh pemberi pesan. Di dalam kamus, kalimat efektif juga memiliki beberapa makna, salah satu di antaranya bermakna membawa pengaruh’. Artinya, kalimat efektif juga dapat dimaknai sebagai kalimat yang membawa pengaruh–terutama berupa kemudahan–bagi pembaca atau pendengar untuk memahami informasi yang disampaikan oleh pemberi pesan. Jenis kalimat ini terdiri dari Subjek, Predikat, Objek, dan Keterangan SPOK. Biasanya, kalimat efektif digunakan dalam sebuah teks ilmiah seperti makalah, laporan penelitian, skripsi, tesis, disertasi, dan sejenisnya. Baca Juga Memahami Cerpen dari Struktur sampai Ciri-cirinya Ciri dan Syarat Kalimat Efektif Meskipun kalimat efektif terdiri dari SPOK, tidak berarti bahwa wujud kalimatnya harus pendek-pendek. Bisa jadi kalimatnya singkat, tetapi membingungkan dan bisa jadi kalimatnya panjang, tetapi informasinya mudah dipahami. Untuk itulah, supaya bisa menggunakan kalimat efektif dengan baik, ayo pelajari ciri-ciri serta syarat kalimat efektif. Ciri-ciri Kalimat Efektif Memiliki unsur penting atau pokok, minimal unsur Subjek S dan Predikat P. Taat terhadap tata aturan ejaan yang berlaku. Menggunakan diksi yang tepat. Menggunakan kesepadanan antara struktur bahasa dan jalan pikiran yang logis dan sistematis. Menggunakan kesejajaran bentuk bahasa yang dipakai. Melakukan penekanan ide pokok. Mengacu pada kehematan penggunaan kata. Menggunakan variasi struktur kalimat. Syarat-syarat Kalimat Efektif Ada beberapa syarat atau prinsip agar suatu kalimat dapat disebut sebagai kalimat efektif. Apa saja? Berikut ini 8 delapan syarat-syarat kalimat efektif beserta contoh dan perbaikannya. 1. Kelogisan Suatu kalimat dapat dipahami apabila penulisan yang digunakan sesuai dengan ejaan yang berlaku. Selain itu, unsur-unsur dalam kalimat juga harus memiliki hubungan yang logis dan masuk akal. Berikut contoh kalimatnya Kalimat tidak efektif “Untuk mempersingkat waktu, saya akan mengambil rute tercepat.” Kalimat efektif “Untuk menghemat waktu, saya akan mengambil rute tercepat.” 2. Ketegasan Melakukan penonjolan terhadap ide pokok dari suatu kalimat. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk membentuk penekanan dalam suatu kalimat, yaitu Meletakkan kata yang ditonjolkan di awal kalimat, contohnya “Presiden mengharapkan agar rakyat membangun bangsa & negara dengan kemampuan yang ada pada masing-masing individu.” Penekanan Presiden mengharapkan Membuat urutan kata yang logis, contohnya Kalimat tidak efektif “Bukan seribu, sejuta, atau seratus, tetapi berjuta-juta rupiah” Kalimat efektif “Bukan seratus, seribu, atau sejuta, tetapi berjuta-juta rupiah.” Melakukan repetisi pengulangan kata, seperti “Saya suka akan wanginya, saya suka akan keindahannya.” Melakukan pertentangan terhadap ide yang ditonjolkan, contohnya “Bruno bukan anak yang nakal dan pemarah, tetapi baik dan penyabar.” Menggunakan partikel penekan/penegas, seperti “Jihanlah yang bertanggung jawab atas kejadian ini.” Baca Juga Pengertian Teks Deskripsi Beserta Ciri-ciri dan Strukturnya 3. Kehematan Gunakan kata-kata secara hemat, namun tidak mengurangi makna atau mengubah informasi yang ingin disampaikan. Dalam menyusun kalimat efektif, penggunaan kata, frasa, atau bentuk lain yang tidak dibutuhkan harus dihindari. Seperti Hindari pengulangan subjek Jika subjek dalam sebuah kalimat hanya satu, penyebutannya tidak perlu diulang. Sebagai contoh Kalimat tidak efektif “Karena dia rajin, dia menjadi juara satu.” Kalimat efektif “Karena rajin, dia menjadi juara satu.” Hindari sinonim kata Jika dalam sebuah kalimat terdapat dua kata yang memiliki makna serupa, cukup gunakan salah satu saja. Sebagai contoh Kalimat tidak efektif “Yarsa rajin olahraga agar supaya sehat.” Kalimat efektif “Yarsa rajin olahraga agar sehat.” Perhatikan bentuk kata jamak JIka sebuah kata telah memiliki makna jamak, maka tidak perlu ditambahkan kata yang bermakna jamak lagi. Sebagai contoh Kalimat tidak efektif “Para hadirin dimohon berdiri.” Kalimat efektif “Hadirin dimohon berdiri.” 4. Ketepatan Informasi yang akan disampaikan dalam suatu kalimat harus jitu sesuai dengan sasaran, sehingga dibutuhkan ketelitian yang tinggi. Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menciptakan ketepatan kalimat yaitu; memakai kata yang tepat, kata berpasangan harus sesuai, dan hindari peniadaan preposisi. Berikut contohnya Kalimat tidak efektif “Jam tangan Ayah yang antik itu dijual dengan harga murah.” Kalimat efektif “Jam tangan antik milik Ayah itu dijual dengan harga murah.” 5. Kecermatan Kalimat efektif tidak boleh menimbulkan tafsir ganda/kalimat yang ambigu. Perhatikan penggunaan kata atau diksi. Sebab kalimat efektif hanya memiliki satu makna, tidak menyimpang ataupun ambigu. Sebagai contoh “Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu menerima hadiah.” Kalimat tersebut terkesan ambigu karena tidak dapat menunjukkan siapa yang disebut terkenal, apakah mahasiswa’ atau perguruan tinggi’? Supaya efektif, kalimat tersebut dapat diubah menjadi salah satu dari dua bentuk berikut, sesuai dengan makna yang dituju “Mahasiswa yang terkenal itu menerima hadiah.” “Mahasiswa dari perguruan tinggi itu menerima hadiah.” 6. Kepaduan Kepaduan artinya informasi yang disampaikan tidak terpecah-pecah dan tidak bertele-tele. Tidak perlu menyisipkan kata seperti daripada’ atau tentang’ antara predikat kata kerja dan objek penderita. Contohnya yaitu Kalimat tidak efektif “Novel ini membahas tentang persahabatan di sekolah.” Kalimat efektif “Novel ini membahas persahabatan di sekolah.” 7. Kesejajaran Kalimat efektif harus memiliki kesamaan bentuk kata atau makna yang dipakai dalam kalimat. Kesejajaran terletak pada penggunaan imbuhan, sedangkan dalam hal struktur, kesejajaran ada pada klausa-klausa yang mengisi kalimat majemuk. Sebagai contoh Kalimat tidak efektif “Junot menolong anak itu dengan dipapahnya ke pinggir jalan.” Kalimat efektif “Junot menolong anak itu dengan memapahnya ke pinggir jalan.” 8. Kesepadanan Struktur kalimat efektif wajib memenuhi unsur gramatikal yaitu unsur SPOK, minimal Subjek S dan Predikat P. Contoh “Johan belajar di kelas.” Subjek kalimat tersebut adalah Johan’ dan predikatnya adalah belajar.’ Baca Juga Memahami Pengertian Teks Eksplanasi, Struktur & Contohnya Contoh Kalimat Efektif Sampai sini, apakah kamu sudah paham tentang kalimat efektif? Agar kemampuan dalam menyusun kalimat efektif kamu semakin terasah, coba perhatikan beberapa contoh kalimat efektif beserta perbaikannya berikut ini! Contoh kalimat efektif singkat Itu buku saya sudah baca tiga itu sudah saya baca tiga kali. Bagi seluruh peserta ujian diharapkan hadir tepat peserta ujian diharapkan hadir tepat waktu. Kami ketinggalan bus. sehingga kami datang agak ketinggalan bus. Oleh karena itu, kami datang agak terlambat. Baik mahasiswa baru atau mahasiswa lama dikenakan peraturan yang samaSeluruh mahasiswa dikenakan peraturan yang sama Sekolah kami yang terletak di belakang Kantor Gubernur Jawa BaratSekolah kami terletak di belakang Kantor Gubernur Jawa Barat Contoh kalimat efektif dalam paragraf Bentuk tidak efektif Brian ini merupakan salah satu dari mahasiswa Universitas Indonesia, kebetulan saat ini Brian kontrak rumah di daerah dekat rumah sakit dengan demikian Jadi untuk pergi kuliah Brian perlu menggunakan alat transportasi umum yaitu, kereta. Selain dari Brian, banyak para mahasiswa lain di Universitas Indonesia yang tinggal di daerah yang dekat rumah sakit yang juga menggunakan fasilitas kereta sebagai sarana transportasi yang digunakan oleh Brian setiap melaksanakan kegiatan kuliah. Bentuk efektif Brian merupakan mahasiswa dari Universitas Indonesia, dan kebetulan Brian kontrak rumah di daerah yang dekat dengan rumah sakit. Untuk pulang dan pergi kuliah, Brian hanya menggunakan transportasi umum seperti kereta. Selain Brian, ada banyak mahasiswa dari Universitas Indonesia yang juga tinggal di daerah dekat rumah sakit tersebut. Mereka juga menggunakan fasilitas umum yang sama dengan Brian, yaitu menggunakan kereta sebagai sarana transportasi pulang dan pergi dari kegiatan perkuliahan. — Itu dia pembahasan tentang kalimat efektif beserta contohnya. Kalau masih bingung, ikut kelas gratis bareng Master Teacher di Brain Academy aja! Sampai bertemu di pembahasan konsep pelajaran selanjutnya! Referensi Pusat Pembinaan dan Pemasyarakatan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Buku Penyuluhan Kalimat. [Daring]. Tautan Diakses 6 Juni 2022. Kalimat Efektif Pengertian, Ciri-Ciri, Syarat, Contoh. [Daring]. Tautan Diakses 6 Juni 2022. Niken Aninsi. Contoh, Syarat dan Ciri-ciri Kalimat Efektif dalam Bahasa Indonesia. [Daring]. Tautan Diakses 6 Juni 2022. Pemilihankata yang cermat akan (1) mempercepat pengungkapan gagasan, (2) menjadikan bahasa Indonesia menjadi hidup, (3) menarik dan tidak membosankan, serta (4) menghindari salah informasi (Sasangka, 2012:99—100). Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memilih kata adalah ketepatan, kecermatan, kebenaran, kelaziman, dan kelayakan.
Tata aturan ejaan yang perlu diperhatikan didalam kalimat efektif adalah .... * 10 points A. bentuk tulisan, tanda baca, penulisan singkatan dan akronim B. kata tanya, penggunaan huruf kapital, bentuk tulisan dan tanda baca C. kata tanya, penggunaan huruf kapital, penulisan singkatan dan akronim D. tanda baca, penggunaan huruf kapital, penulisan singkatan dan akronim ​
Perhatikankalimat-kalimat di bawah ini : (1). Pemberian penghargaan dapat menstimulasi semangat berkarya pemuda. (2). Kurangnya apresiasi dapat mengakibatkan malasnya pemuda dalam berkarya. (3). Aris menabung dengan tujuan ingin membeli mobil baru. (4). Bu Ina menyeduhkan teh hangat yang sangat manis sekali ke dalam cangkir kami
Ilustrasi Menulis Kalimat Efektif fotoUnsplashKalimat efektif merupakan kalimat yang mampu mengungkap gagasan penulis dengan tepat sehingga dipahami oleh pembaca dengan baik. Kalimat ini umumnya mengikuti kaidah Bahasa Indonesia yang baik dan benar, yakni EYD atau ejaan yang efektif memiliki sejumlah unsur-unsur penting yang meliputi subjek, predikat, objek, pelengkap, dan keterangan. Kalimat ini juga harus mengenakan diksi yang tepat agar mudah dasarnya, kalimat efektif dapat dibedakan dengan ciri-ciri tertentu, di antaranyaMemenuhi unsur kalimat, mulai dari subjek, predikat, objek, hingga diksi yang menyampaikan ide pokok atau gagasan dengan menggunakan pemborosan sisi lain, suatu kalimat bisa dikatakan efektif jika memenuhi beberapa syarat, salah satunya adalah memiliki tata bahasa yang baik dan benar. Lebih lengkapnya, berikut syarat kalimat Menulis Kalimat Efektif fotoUnsplashSesuai EYDSebuah kalimat efektif harus menggunakan bahasa yang baik dan benar, sesuai dengan ejaan yang disempurnakan. Tak hanya itu, kalimat ini juga perlu menggunakan tanda baca yang tepat agar lebih mudah lebih efektif, suatu kalimat harus mempunyai unsur yang penting, yaitu susunan subjek, predikat, objek pelengkap, dan keterangan. Penempatan subjek sebaiknya berada di depan agar pembaca lebih memahami kalimat dengan Bertele-tele Kalimat efektif harus menghindari pemborosan kata atau penggunaan kata secara berulang. Kalimat ini juga harus dijabarkan secara ringkas dan tidak bertele-tele agar pembaca mudah menangkap gagasan dalam AmbiguDalam penulisannya, kalimat efektif harus bersifat logis dan jelas. Sehingga, kalimat ini tidak menimbulkan rasa ambigu dan arti ganda untuk bagi para pembaca. 1 Kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan, yang mengungkapkan pikiran yang utuh. Dalam kalimat, sekurang-kurangnya terdiri dari subjek dan predikat. 2. Kalimat adalah gabungan dari duah buah kata atau lebih yang menghasilkan suatu pengertian dan pola intonasi akhir. 3. Selamat datang di web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Kalimat Efektif? Mungkin anda pernah mendengar kata Kalimat Efektif? Disini PakDosen membahas secara rinci tentang pengertian, tujuan, syarat, ciri, struktur, prinsip, unsur dan contoh. Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan. Pengertian Kalimat Efektif Kalimat efektif ialah kalimat yang rangkai bersumber pada peraturan yang berlaku, misal faktor penting yang harus dimiliki setiap kalimat subjek dan predikat; mencermati ejaan yang dilengkapkan; serta cara menentukan kata yang akurat dalam kalimat. Kalimat yang melengkapi peraturan tersebut jelas akan mungkin mengerti oleh pembaca maupun pendengar. Tujuan Kalimat Efektif Berikut ini adalah tujuan kalimat efektif yaitu Mewakili gagasan atau perasaan pembicara atau penulis. Menimbulkan gagasan yang sama tepatnya dalam pikiran pendengar atau pembaca seperti yang dipikirkan pembicara atau penulis. Syarat Kalimat Efektif Berikut ini ada beberapa syarat-syarat dari kalimat efektif, yakni sebagai berikut Kalimat Sesuai dengan EYD Ejaan yang Disempurnakan Kalimat efektif haruslah memakai ejaan maupun tanda baca yang akurat. Kata baku juga harus merupakan ketertarikan agar kata yang ditulis mempunyai akurat ejaannya. Sistematis Kalimat paling sederhana ialah kalimat yang mempunyai urutan subjek dan predikat, kemudian imbuhkan dengan objek, pelengkap dan keterangan. Sebisa mungkin guna memaksimalkan kalimat, buatlah kalimat yang rangkainnya tidak membingungkan. Jika benar tidak ada penegasan, subjek dan predikat diupayahkan selalu berada di awal kalimat. Hemat Kata Kalimat yang dikerjakan jangan terlalu banyak menyebar kata dan terkesan berkepanjangan. Pastikan urutan kalimat yang menyatakan pasti dan singkat agar orang yang membacanya mudah memahami gagasan yang kalian tuangkan. Tidak Ambigu Kalimat efektif sangat berarti untuk menjauhi pembaca dari multitafsir. Dengan urutan kata yang singkat, teratur dan searah dengan peraturan kebahasaan, maka pembaca tidak akan kesusahan memahami ide dari kalimat, sehingga tidak ada kesan ambigu. Ciri-Ciri Kalimat Efektif Berikut ini ada beberapa ciri-ciri kalimat efektif, yakni sebagai berikut Membuat kata yang akurat Memiliki faktor pokok atau penting, paling tidak memilik subjek predikat SP Berpegang teguh kepada tata aturan EYD ejaan yang disempurnakan yang berjalan Melakukan penegasan konsep pokok Membentuk kepada pencermatan pemakaian kata Menggunakan kesamaan bentuk bahasa yang dipakai Menggunakan variasi bentuk kalimat Menggunakan kesamaan antara bentuk bahasa dan jalan pikiran yang logis dan tersusun Merealisasikan integritas yang baik dan padu Mencermati pararelisme Sebagai komunikasi yang kualitas Diwarnai pemahaman Diaturkan pada alternatif kata yang padu Struktur Kalimat Efektif Berikut ini adalah struktur kalimat efektif yaitu 1. Struktur Kalimat Umum Unsur-unsur yang mambnagun sebuah kalimat dapat dibedaskan menjadi dua, yaitu unsur wajib dan unsur tak wajib unsur manasuka. Unsure wajid adalah unsur yang harus ada dalam sebuah kalimat yaitu S/subjek dan P/ Predikat, sedangkan unsure takwajib atau unsure manasuka adalah unsur yang boleh ada dan boleh tidak ada yaitu kata kerja Bantu harus, boleh, keterangan aspek sudah, akan, keterangan tempat, waktu, cara dan sebagainya. 2. Struktur Kalimat Paralel Yang dimaksud kesejajaran paralelisme dalam kalimat adalah penggunaan bentuk-bentuk bahasa yang sama yang dipakai dalam susunan serial. Jika sebuah ide dalam sebuah kalimat dinyatakan dengna frase kelompok kata, maka ide-ide yang sederajat harus dinyatakan dengan frase. Jika sebuah ide dalam suatu kalimat dinyatakan dengan kata benda, maka ide lain yang sederajat harus dengan kata benda juga. Demikian juga halnya bila sebuah ide dalam sebuah kalimat dinyatakan dengan kata kerja, maka ide lainnya yang sederajat harus dinyatakan dengan jenis kata yang sama. 3. Struktur Kalimat Periodik Kalau pada kalimat umum, unsur-unsur yang dikemukakan cenderung unsur intinya, tetapi kalau pada kalimat periodik sebaliknya, yaitu unsur-unsur tambahan yang terlebih dahulu dikemukakan kemudian muncul bagian intinya. Hal ini dilakukan untuk menarik perhatian para pembaca atau pembicara terhadap pendengarnya. Misalnya Oleh mahasiswa kemarin jenazah yang busuk itu dikuburkan O – K – S – P Oleh awan panas yang tersembur dari kepundan, dengan bantuan angin yang berkecepatan tinggi, hutan lindung di lereng bukit itu terbakar habis O – K – S – P Kemarin rombongan mahasiswa PKL dari Unesa disambut oleh mahasiswa jurusan PBSID Undiksha K – S – P – O Prinsip-Prinsip Kalimat Efektif Kalimat efektif memiliki prinsip-prinsip yang harus dipenuhi yaitu kesepadanan, kepararelan, kehematan kata, kecermatan, ketegasan, kepaduan dan kelogisan kalimat. Prinsip-prinsip kalimat efektif tersebut akan diuraikan sebagai berikut Kesepadanan Struktur Kesepadanan adalah keseimbangan antara gagasan atau pemikiran dengan struktur bahasa yang dipakai dalam kalimat. Kesepadanan dalam kalimat ini diperlihatkan dengan adanya kesatuan gagasan dan kesatuan pikiran. Ciri-ciri kalimat yang memiliki kesepadanan struktur, yaitu 1. Memiliki subjek dan predikat yang jelas Contoh Bagi semua siswa kelas 2 harus mengikuti kegiatan study tour. Tidak efektif Semua siswa kelas 2 harus mengikuti kegaiatan study tour. Efekti Untuk menghindari ketidak jelasan subjek, hindarilah pemakaian kata depan Preposisi di depan Subjek. 2. Tidak memiliki subjek yang ganda di dalam kalimat tunggal. Contoh Pembangunan Jalan itu kami dibantu oleh semua warga desa. Tidak Efekti Dalam membangun jembatan itu, kami dibantu oleh semua warga desa. Efektif Kepararelan Bentuk Kalimat efektif memiliki kesamaan bentuk kata yang digunakan di dalam kalimat. Yang dimaksud dengan kesamaan bentuk kata adalah jika kata pertama berbentuk verba, maka kata selanjutnya berbentuk verba. Namun, jika kata pertama berbentuk nomina, maka kata selanjutnya berbentuk nomina. Contoh Langkah-langkah dalam menulis kalimat efektif adalah memahami, mengetahui, dan pengaplikasian definisi kaliamt efektif. Tidak efektif Langkah-langkah dalam menulis kalimat efektif adalah memahami, mengetahui, dan mengaplikasikan definisi kalimat efektif. Efektif Kehematan Kata Kalimat efektif tidak menggunakan kata-kata atau frasa yang tidak perlu digunakan. Untuk menghindari pemborosan kata di dalam kalimat, hal yang harus diperhatikan adalah 1. Menghindari unsur yang sama pada kalimat majemuk Contoh Saya tidak suka buah apel dan saya tidak suka duren. Tidak efektif Saya tidak suka buah apel dan duren. Efektif 2. Menghindari kesinoniman dalam kalimat Contoh Saya hanya memiliki 3 buah buku saja. Tidak efektif Saya hanya memiliki 3 buah buku. Efektif 3. Menghindari penjamakan kata pada kata jamak Para mahasiswa-mahasiswa berunjuk rasa di depan gedung rektorat. Tidak efektif Para mahasiswa berunjuk rasa di depan gedung rektorat. Efektif Kecermatan Yang dimaksud kecermatan adalah cermat dan tepat dalam memilih kata sehingga tidak menimbulkan kerancuan dan makna ganda. Contoh Guru baru pergi ke ruang guru. Tidak efektif Guru yang baru pergi ke ruang guru. Efektif Ketegasan Kalimat efektif memberikan penegasan kepada ide pokonya sehingga ide pokonya menonjol di dalam kalimat tersebut. Berikut cara memberikan penegasan pada kalimat efektif. 1. Meletakan kata kunci di awal kalimat Contoh Sudah saya baca buku itu. Tidak efektif Buku itu sudah saya baca. Efektif 2. Mengurutkan kata secara bertahap. Contoh Pertemuan itu dihadiri oleh menteri pendidikan, gubernur dan presiden. Tidak efektif Pertemuan itu dihadiri oleh presiden, menteri pendidikan dan gubernur. Efektif Kepaduan Kalimat efektif memiliki kepaduan pernyataan sehingga informasi yang disampaikan tidak terpecah-pecah. Contoh Budi membicaran tentang pengalaman liburannya. Tidak efektif Budi membicarak pengalaman liburannya. Efekti Kelogisan Ide kalimat dalam kaliamat efektif dapat diterima atau dimengerti oleh akal dan sesuai dengan kaidah EYD. Contoh Waktu dan tempat kami persilahkan! Tidak efektif Bapak kepala sekolah kami persilahkan! Efekti Unsur-Unsur Kalimat Efektif Unsur kalimat adalah fungsi sintaksis yang dalam buku-buku tata bahasa Indonesia lama lazim disebut jabatan kata dan kini disebut peran kata dalam kalimat, yaitu subjek S, predikat P, objek O, pelengkap Pel, dan keterangan Ket. Kalimat bahasa Indonesia baku sekurang-kurangnya terdiri atas dua unsur, yakni subjek dan predikat. Unsur yang lain objek, pelengkap, dan keterangan dalam suatu kalimat dapat wajib hadir, tidak wajib hadir, atau wajib tidak hadir. 1. Subjek S Subjek S adalah bagian kalimat menunjukkan pelaku, tokoh, sosok benda, sesuatu hal, suatu masalah yang menjadi pangkal/pokok pembicaraan. Subjek biasanya diisi oleh jenis kata/frasa benda nominal, klausa, atau frasa verbal. 2. Predikat P Predikat P adalah bagian kalimat yang memberitahu melakukan tindakan apa atau dalam keadaan bagaimana subjek pelaku/tokoh atau benda di dalam suatu kalimat. Selain memberitahu tindakan atau perbuatan subjek S, P dapat pula menyatakan sifat, situasi, status, ciri, atau jatidiri S. termasuk juga sebagai P dalam kalimat adalah pernyataan tentang jumlah sesuatu yang dimiliki oleh S. predikat dapat juga berupa kata atau frasa, sebagian besar berkelas verba atau adjektiva, tetapi dapat juga numeralia, nomina, atau frasa nominal. 3. Objek O Objek O adalah bagian kalimat yang melengkapi P. objek pada umumnya diisi oleh nomina, frasa nominal, atau klausa. Letak O selalu di belakang P yang berupa verba transitif, yaitu verba yang menuntut wajib hadirnya O. 4. Pelengkap pel Pelengkap P atau komplemen adalah bagian kalimat yang melengkapi P. letak Pelengkap umumnya di belakang P yang berupa verba. Posisi seperti itu juga ditempati oleh O, dan jenis kata yang mengisi Pel dan O juga sama, yaitu dapat berupa nomina, frasa nominal, atau klausa. Namun, antara Pel dan O terdapat perbedaan. 5. Keterangan ket Keterangan Ket adalah bagian kalimat yang menerangkan berbagai hal mengenai bagian kalimat yang lainnya. Unsur Ket dapat berfungsi menerangkan S, P, O, dan Pel. Posisinya bersifat bebas, dapat di awal, di tengah, atau di akhir kalimat. Pengisi Ket adalah frasa nominal, frasa preporsisional, adverbia, atau klausa. Contoh Kalimat Efektif Berikut ini beberapa contoh kalimat efektif, antara lain sebagai berikut Kepada bapak atau ibu kepala desa kami persilakan. Mobil yang diparkir di ujung itu punya saya. Hanya ini yang saya bisa berikan. Buku itu telah saya baca. Kebugarannya telah pulih. Demikian Penjelasan Materi Tentang Kalimat Efektif Pengertian, Tujuan, Syarat, Ciri, Struktur, Prinsip, Unsur dan Contoh Semoga Materinya Bermanfaat Bagi Siswa-Siswi.
Bahasastandar ini adalah bahasa yang dipelajari dalam institusi pendidikan. Sebagai bahasa standar, ada aturan-aturan tata bahasa dan pedoman ejaan yang perlu diikuti. Standar berbahasa yang perlu diperhatikan dalam ragam bahasa ini meliputi pemilihan kata yang tepat, kalimat efektif, kepaduan paragraf, dan pedoman penulisan.
Cara penulisan huruf yang baik dan benar – Dalam tulis-menulis, apalagi menulis buku, mungkin penulis sering luput dalam penulisan huruf karena terlalu fokus pada kualitas kontennya, bukan teknik menulisnya. Pernahkah kita merasa ketika ingin menulis buku, ada sesuatu yang kurang pas? Biasanya hal tersebut dilahirkan dari kecemasan kita terhadap konten yang kita tulis. Ya, kita takut bilamana tulisan kita tidak menarik minat para pembaca. Hal itu dapat disebabkan oleh konten yang kurang menarik ataupun bahasa yang terlalu kaku. Oleh sebab itu, biasanya penulis melakukan pengecualian terhadap teknik menulis buku sesuai kaidah. Dalam kata lain, penulis melakukan kesengajaan dalam melanggar kaidah menulis buku secara terstruktur. Meskipun tidak sepenuhnya kasusnya semacam itu, karena ada juga penulis yang belum begitu memahami kaidah penulisan yang baik dan benar. Salah satu kaidah penulisan yang sudah tergantung dalam Ejaan Yang Disempurnakan EYD adalah tata cara penulisan huruf. Tata cara penulisan huruf adalah salah satu kaidah paling dasar dalam EYD, sehingga terkadang para penulis menyepelekannya. Walaupun tata cara penulisan huruf adalah hal yang bersifat mikro dalam menulis buku, tetap saja tata cara ini dianggap penting. Ibarat kata, tidak akan ada 1 juta rupiah jika tidak ada 1 rupiah didalamnya. Apalagi dalam penulisan yang bertemakan ilmiah, tata cara kecil ini harus dijunjung tinggi demi mendapatkan kualitas yang tinggi. Dalam tata cara penulisan huruf, ada dua penulisan huruf yang menjadi fokus kita. Yang pertama, adalah penggunaan huruf kapital atau sering kita sebut huruf induk. Yang kedua, adalah penggunaan huruf miring atau secara universal disebut italic. Berikut ini tata cara penulisan huruf yang wajib kita ketahui A. Cara Penulisan Huruf Kapital Yang Benar 1. Huruf kapital digunakan sebagai penggunaan huruf pertama dalam ungkapan yang berkaitan dengan hal-hal keagamaan, kitab suci, nama Tuhan termasuk kata gantinya. Contohnya– Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang– Qur’an, Alkitab, Injil, Taurat– Islam, Kristen, Katholik, Hindu, Budha– Al-Baqarah ayat 145, Yohanes 2– Tuhan akan menunjukkan jalan yang benar kepada hamba-Nya.– Bimbinglah hamba-Mu, ya Tuhan, ke jalan yang Engkau beri rahmat. 2. Huruf kapital digunakan sebagai hurufpertama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang. Contohnya– Muhammad SAW, Isa Al-Masih– Nabi Ibrahim, Nabi Nuh, Malaikat Jibril– Imam Syafi’I, Haji Agus Salim, Sri Sultan Hamengkubuwono IX Adapun beberapa perhatian khusus, seperti dalam kalimat ini – Dia baru saja diangkat menjadi sultan yang kesebelas.– Dua tahun berikutnya, dosen kami akan berangkat haji.– Hassanuddin, sultan Makassar, digelari Ayam Jantan dari Timur. 3. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang pemangku jabatan. Contohnya– Presiden Soekarno, Wakil Presiden Habibie, Perdana Menteri Silvio Berlusconi, Paduka Yang Mulia Raja Bhumibol Adulyadej, Ratu Elizabeth– Walikota Tri Rismaharini, Gubernur Ahok– Menteri Pendidikan Anis Baswedan, Menteri Bambang Sudibyo– Profesor Soepomo, Letnan Jenderal Djoko Santoso, Letjen SupraptoAdapun beberapa perhatian khusus, seperti dalam kalimat ini – Siapakah walikota yang baru dilantik itu?– Dua hari yang lalu, Mayor Jenderal Djoko Santoso baru diangkat menjadi letnan jenderal. 4. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama nama orang. Contohnya– Muchamad Resya Firmansyah, Arum Sulistyowati, Sri Handayani, Patrick Simamora, Alan Budi Kusuma, Giovanni Putri Astuti, Bambang Sutrisno, Rhendy Sapta Wardhana– Bastian Schweinsteiger, Carlo Ancellotti, Vladimir Putin, Kobe Bryant, Scarlet Johansson, Muhammad Ali, Carl Jhonson, Chris Evans, Cristiano Ronaldo, Robert Downey Jr., Gal GadotAdapun beberapa pengecualian dalam nama orang, karena latar belakang keluarga ataupun budaya pemilik nama seperti – LeBron James, Leonardo DiCaprio 5. Huruf Kapital digunakan sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa. Contohnya – bangsa Indonesia, suku Dayak, bahasa JepangAdapun perhatian khusus dalam penyusunan kalimat, seperti – . . . mengindonesiakan kata-kata asing.– Jangan keinggris-inggrisan! 6. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya, dan peristiwa sejarah. Contohnya – tahun Hijrah, bulan Oktober, hari Galungan, Jum’at Kliwon, hari Natal, Perang Tabuk, Proklamasi Kemerdekaan perhatian khusus dalam penyusunan kalimat, seperti – Soekarno-Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada . . .– Perkembangan teknologi nuklir memicu resiko pecahnya perang . . . 7. Huruf kapital digunakan sebagai nama khas geografi. Contohnya – Asia Tenggara, Sungai Nil, Kali Opak, Lembah Baliem, DKI Jakarta, Jabotabek, Kota Pelajar, Daerah Istimewa YogyakartaAdapun perhatian khusus seperti – . . . mereka pun akhirnya pergi ke selatan.– Mandi di kali adalah kebiasaan masyarakat . . . 8. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama nama resmi badan, lembaga pemerintahan, organisasi, ketatanegaraan, dan nama dokumen resmi, serta sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulang sempurna. Contohnya – Undang Undang Dasar 1945 UUD 45– Negara Kesatuan Republik Indonesia NKRI– Kementrian Riset dan Teknologi dan Pendidikan Tinggi– Perserikatan Bangsa-Bangsa PBB– Palang Merah Indonesia PMI– Rancangan Undang-Undang Kepegawaian– Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia, Nomor 57, Tahun 2004Adapun beberapa perhatian khusus, antara lain – Pemerinttah republik kita telah menyepakati . . .– . . . menurut undang-undang yang berlaku, guru . . .– . . . kasus suap dalam beberapa lembaga badan hukum. 9. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama semua kata di dalam nama buku, majalah, surat kabar, dan judul karangan, kecuali kata partikel seperti di, ke, dari, untuk, dan yang, yang tidak pada posisi – Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma– Bacalah majalah Bahasa dan Sastra– Yadi adalah wartawan koran Jawa Pos 10. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, dan sapaan – sarjana sastra– Prof. professor– sarjana pendidikan– master of arts – Tn. tuan– Bpk. bapak– Ny. nyonya– Sdr. Saudara Adapun perhatian khusus dalam pemberian huruf kapital dalam gelar adalah dokter dan doktor– Dr. digunakan kepada seseorang yang telah menempuh pendidikan hingga lulus strata tiga S3. Misalnya Dr. Eko Setyo Humanika, – Sedangkan penggunaan dr. digunakan kepada seorang ahli penyakit yang telah menempuh pendidikan profesi dokter. Misalnya dr. Erwin Santosa – Untuk menghindari kesalahpahaman dalam penulisan dalam awal kalimat, disarankan untuk tidak menggunakan singkatan. Misalnya “. . . penyakit tersebut. Dokter Muchlis akhirnya memutuskan untuk . . .”, bukan “. . . penyakit tersebut. Dr. Muchlis akhirnya memutuskan untuk . . .” ataupun “. . . kasus tersebut. dr. Muchlis akhirnya memutuskan untuk . . .” 11. Huruf kapital digunakan khusus sebagai huruf pertama kata ganti – Sudahkah Anda tahu?– . . . gagal. Maka dari itu, Anda tidak wajib . . .– Jamu ini sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh Anda. Baca juga Cara Membuat Sitasi dengan Mudah di Microsoft Word Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama pada awal – Mereka pergi ke seminar tersebut menggunakan angkutan umum.– Akan tetapi, para pemimpin dunia saat itu tidak menyepakati . . .– . . , tidak sebanding dengan dana yang terbuang. Pembangunan itu pun akhirnya terbengkalai. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama petikan – Akupun bertanya pada diri sendiri, “Apakah setelah lulus nanti dia akan pergi?”– Bapak menghibau kami, “Jangan sampai harapan kalian hilang!”– “Kemana saja kau dari kemarin??”, katanya.– “Besok pagi,” kata neneknya, “dia akan berangkat”. 12. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan seperti bapak, ibu, saudara, kakak, adik, dan paman, yang dipakai dalam penyapaan dan – “Kapan Bapak berangkat?” tanya Siti.– Karin bertanya,”itu apa, Pak?”– “Silakan duduk, Kakak!” kata pelayan kafe itu.– Minggu depan Paman akan perhatian khusus seperti – Sebagai anak yang berbakti, wajib hukumnya untuk menghormati bapak dan ibu kita.– Semua kakak dan adik saya sudah berkeluarga. B. Teknik Menulis Huruf Miring Huruf miring digunakan untuk menulis nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam – majalah Bobo– surat kabar Kompas– novel Tenggelamnya Kapal Van der Wijk karya Buya HamkaHuruf miring digunakan untuk menegaskan atau menghususkan huruf, bagian kata, atau kelompok – Buku ini bukan buku novel fantasi semata, melainkan . . .– Orang itu memanglah panjang tangan!– Dia tidak menafkahi, tetapi dinafkahi oleh istrinya yang sudah . . .Huruf miring digunakan ketika menulis kata-kata nama ilmiah dan ungkapan asing, kecuali yang telah disesuaikan ejaannya dengan – Menurut Darwin, Homo sapiens adalah makhluk yang disebut . . .– Kurang dari sewindu, negara tersebut secara de facto telah . . .– Yggdrasil, secara mitologi nordik, diterjemahkan sebagai pohon contoh istilah asing yang telah disesuaikan, yaitu – Lembaga tersebut tengah melakukan komputerisasi data. dari kata computerization– Negara itu telah mengalami empat kali kudeta dari kata coup d’etat– Virus adalah mikroorganisme yang menyebabkan penyakit dari kata microorganism Pada akhirnya kita wajib mengetahui kaidah ini supaya tulisan kita menjadi berkualitas. Tentunya juga, demi tujuan menulis buku yang berkualitas. Pelajaran yang didapat “Jangan pernah menyepelekan hal yang kecil”. Baca juga Penggunaan Kata Di Yang Benar Meskipun kecil, aturan inilah yang menjadi tolak ukur ketelitian kita dalam menulis buku. Serta, tolak ukur kepedulian kita. Bagaimana kita dapat memajukan diri sendri jika hal yang kecil saja kita tidak bisa? Semoga artikel ini bermanfaat. [Mas Aji Gustiawan] Apakah Anda sedang atau ingin menulis buku? Dengan menjadi penulis penerbit buku Deepublish, buku Anda kami terbitkan secara gratis. Anda cukup mengganti biaya cetak. Silakan isi data diri Anda di sini. Jika Anda ingin mengetahui lebih banyak tentang teknik menulis anda dapat melihat Artikel-artikel berikut Teknik Menulis Cara Membuat Daftar Isi secara Otomatis di Ms. WordTeknik Menulis Menyusun Laporan Hasil Penelitian Menjadi Buku AjarTeknik Menulis 5 Hal dalam Buku Ajar yang Harus Diperhatikan!Teknik Menulis Buku, dengan Membaca Teks Kehidupan Jika Anda mempunyai BANYAK IDE, BANYAK TULISAN, tapi BINGUNG bagaimana caranya MEMBUAT BUKU, gunakan fasilitas KONSULTASI MENULIS dengan TIM PROFESSIONAL kami secara GRATIS di sini! Jika Anda menginginkan EBOOK GRATIS tentang CARA PRAKTIS MENULIS BUKU, silakan download. Referensi Dwiloka, Bambang dan Rati Riana. 2002. Teknik Menulis Karya Ilmiah. Edisi Revisi 2012. Jakarta Penerbit Rineka diakses pada hari senin 18 April 2016 pukul WIB diakses pada hari senin 18 April 2016 pukul WIB diakses pada hari senin 18 April pukul WIB
Adabeberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menciptakan kepaduan kalimat, yaitu: Kalimat yang padu tidak bertele-tele dan tidak mencerminkan cara berpikir yang tidak simetris. Kalimat yang padu mempergunakan pola aspek + agen + verbal secara tertib dalam kalimat-kalimat yang berpredikat pasif persona. Ejaanyang Disempurnakan adalah pengaturan dalam tulisan yang berhubungan dengan tata bahasa dalam Bahasa Indonesia. Dalam penulisan karya ilmiah, perlu adanya pedoman dalam penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Karena dalam sebuah karya tulis memerlukan tingkat kesempurnaan yang mendetail. Secara garis besar EYD adalah dasar dalam
Selainitu kalimat efektif juga memiki syarat-syarat yang harus dipenuhi, diantaranya 1. Secara tepat mewakili pikiran pembicara atau penulisnya. 2. Mengemukakan pemahaman yang sama tepatnya antara pikiran pendengar atau pembaca dengan yang dipikirkan pembaca atau penulisnya. Ciri-Ciri Kalimat Efektif: Kesepadanan
nBU1.
  • s3y1d23qcb.pages.dev/407
  • s3y1d23qcb.pages.dev/463
  • s3y1d23qcb.pages.dev/488
  • s3y1d23qcb.pages.dev/312
  • s3y1d23qcb.pages.dev/477
  • s3y1d23qcb.pages.dev/485
  • s3y1d23qcb.pages.dev/448
  • s3y1d23qcb.pages.dev/403
  • tata aturan ejaan yang perlu diperhatikan didalam kalimat efektif adalah